Kwame Anthony Appiah: Is religion good or bad? (This is a trick question)
Kwame Anthony Appiah: Apakah agama sesuatu yang positif atau negatif? (Ini pertanyaan sulit)
Kwame Anthony Appiah is a philosopher, cultural theorist and novelist. His latest book is "The Honor Code," exploring moral revolutions. Full bio
Double-click the English transcript below to play the video.
setiap saat.
menulis buku
"Agama Meracuni Segalanya."
is referred to as America's rabbi,
diwawancara oleh majalah Time,
that negative characterization,
sisi negatif dari agama tersebut,
yang berarti
selain oleh organisasi agama.
bukanlah hal baru.
dari abad kesatu S.M.,
kata-kata ini --
untuk melakukan kejahatan,
bahwa Agamemnon mengorbankan putrinya,
agar tentaranya sukses di dalam perang.
bahkan lebih dari satu milenia,
mengenai agama.
sering sekali muncul,
juga dari sisi netral.
sebuah penuturan sederhana.
terasa sangat konyol,
yang dapat diperdebatkan.
agama itu positif, negatif,
hal-hal yang tidaklah ada,
argumen tersebut
definisi tersebut tepat.
dan coba pikirkan,
akan dewa-dewi atau hal-hal spiritual.
sama dalam karya Sir Edward Tylor,
of anthropology at Oxford,
dan seorang antropologis modern pertama.
is what he called animism,
ialah animisme,
hal-hal spiritual, yaitu roh-roh.
yang berjudul "Tuff,"
yang tidak percaya adanya Tuhan.
how can you not believe in God?"
seorang Ateis menjadi rabbi,
so great about being Jewish.
"Inilah enaknya menjadi Yahudi.
karena Anda seorang Yahudi." (Tawa)
memerlukan kepercayaan akan Tuhan
God in order to be religious,
karena dalam kasus ini,
meski ia Ateis.
ketika beliau masih kecil dan berkata,
dan ia berkata,
untuk berbincang-bincang."
I don't believe in the gods."
dari aliran tradisi Hindu."
sebagai Ateis, yaitu Dalai Lama.
of the world's leading atheists.
ia pemuka kaum Ateis.
tidak mencakup kepercayaan akan Tuhan.
definisi yang salah
menggunakan definisi lain
kasus-kasus serupa mengenai
dan ateisme Buddha
itu ide yang buruk.
konsep agama tidaklah demikian.
konsep keagamaan yang sebenarnya
dan denominasi-denominasinya,
yang muncul seperti agama,
dengan agama-agama ini. Ya, kan?
how we think about religion,
konsep kita akan agama,
daftar ini adalah agama-agama yang sah;
kecuali agama Buddha dan Yahudi,
yang ada di daftar ini.
daftar ini?
sangatlah sederhana,
entah benar atau tidak,
asal muasal daftar ini,
akan kegunaan daftar ini.
di para pelancong Eropa
mulai mengelilingi dunia.
didn't have Christianity,
tidak beragama Kristen.
the following question:
selain agama Kristen?
selain agama Kristen.
merupakan tradisi yang sangat spesifik.
yang sangat, sangat spesifik
sejarah panjang agama Kristen.
most understandings of Christianity,
yang paling mendasar,
specific history of Christianity,
demikian panjangnya,
hal yang benar sangatlah penting.
internal history of Christianity,
penuh dengan pembunuhan
akan hal-hal yang berbeda.
konflik dengan agama-agama lain,
di Abad Pertengahan:
kepercayaan kaum Muslim yang berbeda,
dunia kekristenan.
spesifik dan istimewa,
hal serupa di dalam daftar kita.
yang kita lihat di sekitar kita.
masa sekarang.
ilmu pengetahuan dan agama,
otoritas intelektual dengan cara baru.
sebelum akhir abad 19,
lakukan dan pikirkan,
dengan asumsi-asumsi yang religius,
alam semesta tanpa menghubungkannya,
yang dimulai dari tradisi Abraham
dalam buku pertama Torah.
dalam konteks serupa.
menempuh jalur karir intelektual
ilmuwan seperti Darwin.
kebenaran versi agama,
mengenai subyeknya,
dengan klaim-klaim agama.
increasingly could talk about it.
pada kaum geologis.
ingin menakar usia bumi ini,
klaim anda sejalan dengan usia bumi
sekadar menjelaskan usia bumi kita ini.
about how old the Earth is.
labor occurs as I say, I think,
dan menurut saya hal ini terkukuhkan
pemisahan kaum cendekiawan terjadi,
termasuk berfilosofi
dengan kebenaran yang
tradisi keagamaan."
berasal dari dunia semacam itu,
darimana saya dibesarkan.
abad ke-20 dengan pertanyaan:
selain agama Kristen?"
person who actually did this.
yang melakukannya,
antropolog yang diutus pemerintah Inggris,
government anthropologist,
mengenai agama Asante.
di British Museum.
barang-barang serupa dari komunitas saya
para pencuci-jiwa raja-raja Asante.
dapat disucikan akan cukup lama,
jiwa orang-orang.
banyak praktek keagamaan lain yang serupa.
had a drink, more or less,
sebagai air persembahan bagi para leluhur.
he opened a bottle of whiskey,
beliau membuka botol wiski,
pour off just a little on the ground,
leluhur kami yang pertama,
dan menawarkan sedikit wiski.
huge public ceremonials.
dari awal abad 19
merencanakan perang dan semacamnya,
ditaruh di kuil leluhur para raja.
melakukan ritual untuk leluhurnya.
dan pemerintah, seperti klaim Rattray.
terlbatnya para leluhur
ke dewa pohon, Nyame Dua,
juga para leluhur.
agama dan sains telah terpisahkan.
dari aspek-aspek kehidupan,
tentang dunia itu adalah
yang disebut Rattray sebagai agama.
penjelasan sesuatu seperti
ataupun kemarau, jika mereka butuh hujan,
mengapa kakek mereka meninggal,
yang sama mengenai itu.
agama dan sains belumlah terjadi.
di Namibia Utara suatu hari,
dari perbatasan Angola,
this village came up to her,
menemuinya dan berkata,
were isolated from our world,
para dewa dan roh sangatlah nyata.
menghadiri upacara di tempat berbeda,
untuk perjalanan yang aman.
bahwa ibu saya,
menurut mereka beliau masih ada.
sekarang ini,
belumlah terjadi,
Chase di Bank Dunia.
dimana agama memiliki fungsi berbeda.
next time somebody wants
membuat penyamarataan mengenai agama,
yang namanya agama tidaklah ada,
tidak mungkin benar.
ABOUT THE SPEAKER
Kwame Anthony Appiah - PhilosopherKwame Anthony Appiah is a philosopher, cultural theorist and novelist. His latest book is "The Honor Code," exploring moral revolutions.
Why you should listen
Kwame Anthony Appiah works on political and moral theory, the philosophy of language and mind, and African intellectual history. In his 2010 book The Honor Code, he explores a hidden engine of reform: appeals to honor. Examining moral revolutions in the past—and campaigns against abhorrent practices today—he shows that appeals to reason, morality, or religion aren’t enough to ring in reform.
He's the author of Lines of Descent, a thoughtful look at the career of sociologist W.E.B. DuBois, and Cosmopolitanism: Ethics in a World of Strangers, which studied "the powerful ties that connect people across religions, culture and nations … and of the deep conflicts within them." In 2008, Appiah published Experiments in Ethics, in which he reviews the relevance of empirical research to ethical theory. Appiah has also published several novels, including Avenging Angel, Nobody Likes Letitia and Another Death in Venice.
Kwame Anthony Appiah | Speaker | TED.com