TED2012
Christina Warinner: Tracking ancient diseases using ... plaque
Christina Warinner: Melacak penyakit purba dengan ... plak
Filmed:
Readability: 5.4
720,126 views
Bayangkan apa saja yang dapat kita pelajari tentang penyakit dengan mempelajari sejarah penyakit manusia, dari manusia purba hingga saat ini. Namun bagaimana caranya? TED Fellow Christina Warinner adalah seorang ahli genetika kepurbakalaan, dan dia menemukan alat baru yang luar biasa -- DNA mikroba yang menjadi fosil pada plak gigi.
Christina Warinner - Archaeological geneticist
Christina Warinner is a researcher at the University of Zurich, where she studies how humans have co-evolved with environments, diets and disease. Full bio
Christina Warinner is a researcher at the University of Zurich, where she studies how humans have co-evolved with environments, diets and disease. Full bio
Double-click the English transcript below to play the video.
00:15
Have you ever wondered
0
0
2000
Pernahkah Anda berpikir
00:17
what is inside your dental plaque?
1
2000
3000
apa yang ada di dalam plak gigi Anda?
00:20
Probably not, but people like me do.
2
5000
2000
Mungkin tidak, namun orang-orang seperti saya memikirkannya.
00:22
I'm an archeological geneticist
3
7000
2000
Saya seorang ahli genetika kepurbakalaan
00:24
at the Center for Evolutionary Medicine
4
9000
2000
di Pusat Pengobatan Evolusi
00:26
at the University of Zurich,
5
11000
2000
di Universitas Zurich,
00:28
and I study the origins and evolution of human health and disease
6
13000
3000
dan saya mempelajari asal mula dan evolusi kesehatan dan penyakit manusia
00:31
by conducting genetic research
7
16000
2000
dengan melakukan penelitian genetika
00:33
on the skeletal and mummified remains of ancient humans.
8
18000
3000
pada sisa-sisa kerangka dan mumi dari manusia purba.
00:36
And through this work, I hope to better understand
9
21000
3000
Melalui penelitian ini, saya harap saya dapat lebih memahami
00:39
the evolutionary vulnerabilities of our bodies,
10
24000
2000
kelemahan evolusi di dalam tubuh kita,
00:41
so that we can improve
11
26000
3000
sehingga kita dapat meningkatkan
00:44
and better manage our health in the future.
12
29000
2000
dan mengelola kesehatan kita dengan lebih baik.
00:46
There are different ways to approach evolutionary medicine,
13
31000
3000
Ada beberaoa pendekatan pada pengobatan evolusi
00:49
and one way is to extract human DNA
14
34000
2000
dan salah satunya adalah mengambil DNA manusia
00:51
from ancient bones.
15
36000
2000
dari tulang-tulang purba.
00:53
And from these extracts,
16
38000
2000
Dan dari sari DNA ini,
00:55
we can reconstruct the human genome at different points in time
17
40000
3000
kita dapat membangun kembali genom manusia dari jaman yang berbeda
00:58
and look for changes that might be related to adaptations,
18
43000
3000
dan mencari perubahan yang mungkin berhubungan dengan adaptasi,
01:01
risk factors and inherited diseases.
19
46000
3000
faktor resiko, dan penyakit keturunan.
01:04
But this is only one half of the story.
20
49000
3000
Namun ini hanya setengah dari cerita.
01:07
The most important health challenges today
21
52000
3000
Tantangan kesehatan paling penting saat ini
01:10
are not caused by simple mutations in our genome,
22
55000
3000
bukan disebabkan oleh mutasi tunggal dalam genom kita,
01:13
but rather result from a complex and dynamic interplay
23
58000
3000
namun hasil dari permainan yang rumit dan dinamis
01:16
between genetic variation,
24
61000
2000
antara keragaman genetik,
01:18
diet, microbes and parasites
25
63000
2000
diet, mikroba, parasit,
01:20
and our immune response.
26
65000
2000
dan kekebalan tubuh kita.
01:22
All of these diseases
27
67000
2000
Semua penyakit ini
01:24
have a strong evolutionary component
28
69000
2000
memiliki kandungan evolusi yang kuat
01:26
that directly relates to the fact
29
71000
2000
yang langsung berhubungan dengan fakta
01:28
that we live today in a very different environment
30
73000
2000
bahwa kita tinggal di lingkungan yang sangat berbeda
01:30
than the ones in which our bodies evolved.
31
75000
3000
dibandingkan lingkungan tempat tubuh kita berevolusi.
01:33
And in order to understand these diseases,
32
78000
2000
Dan untuk memahami penyakit-penyakit ini,
01:35
we need to move past studies of the human genome alone
33
80000
3000
kita harus beralih dari kajian yang hanya pada genom manusia
01:38
and towards a more holistic approach
34
83000
2000
menuju ke pendekatan yang lebih menyeluruh
01:40
to human health in the past.
35
85000
2000
tentang kesehatan manusia di masa lalu.
01:42
But there are a lot of challenges for this.
36
87000
2000
Namun ada banyak tantangan untuk mencapai ini.
01:44
And first of all, what do we even study?
37
89000
3000
Pertama, apa yang kita pelajari?
01:47
Skeletons are ubiquitous; they're found all over the place.
38
92000
3000
Kerangka manusia banyak sekali, ada di berbagai tempat.
01:50
But of course, all of the soft tissue has decomposed,
39
95000
3000
Namun sudah jelas semua jaringan lunaknya telah terurai
01:53
and the skeleton itself
40
98000
2000
dan kerangka itu sendiri
01:55
has limited health information.
41
100000
2000
memiliki informasi kesehatan yang terbatas.
01:57
Mummies are a great source of information,
42
102000
2000
Mumi adalah sumber informasi yang luar biasa
01:59
except that they're really geographically limited
43
104000
3000
namun jumlahnya terbatas secara geografis
02:02
and limited in time as well.
44
107000
2000
dan waktu.
02:04
Coprolites are fossilized human feces,
45
109000
3000
Kotoran atau wajah manusia yang menjadi fosil
02:07
and they're actually extremely interesting.
46
112000
2000
sangat menarik.
02:09
You can learn a lot about ancient diet and intestinal disease,
47
114000
3000
Anda dapat belajar banyak mengenai pola makan dan penyakit pencernaan purba
02:12
but they are very rare.
48
117000
2000
namun keduanya sangat langka.
02:14
(Laughter)
49
119000
3000
(Tawa)
02:17
So to address this problem,
50
122000
2000
Jadi untuk mengatasi masalah ini
02:19
I put together a team of international researchers
51
124000
2000
saya menggabungkan sekelompok peneliti internasional
02:21
in Switzerland, Denmark and the U.K.
52
126000
2000
di Swiss, Denmark, dan Inggris
02:23
to study a very poorly studied, little known material
53
128000
6000
untuk mempelajari benda yang tidak banyak diketahui dan dipelajari
02:29
that's found on people everywhere.
54
134000
2000
tapi ditemukan pada manusia di mana-mana.
02:31
It's a type of fossilized dental plaque
55
136000
3000
Ini adalah sejenis plak gigi yang menjadi fosil
02:34
that is called officially dental calculus.
56
139000
3000
yang secara resmi disebut kalkulus dental.
02:37
Many of you may know it by the term tartar.
57
142000
2000
Banyak dari Anda yang mengenalnya dengan nama karang gigi.
02:39
It's what the dentist cleans off your teeth
58
144000
2000
Itulah yang dibersihkan oleh dokter gigi dari gigi Anda
02:41
every time that you go in for a visit.
59
146000
2000
setiap kali Anda mengunjunginya.
02:43
And in a typical dentistry visit,
60
148000
2000
Dan dalam kunjungan dokter gigi yang biasa
02:45
you may have about 15 to 30 milligrams removed.
61
150000
3000
mungkin ada sekitar 15 higga 30 miligram karang gigi yang dibuang.
02:48
But in ancient times before tooth brushing,
62
153000
3000
Namun di jaman purba, sebelum ada sikat gigi
02:51
up to 600 milligrams might have built up on the teeth
63
156000
3000
karang gigi yang tumbuh pada gigi selama manusia itu hidup
02:54
over a lifetime.
64
159000
2000
bisa mencapai 600 miligram.
02:56
And what's really important about dental calculus
65
161000
3000
Dan hal yang paling penting mengenai kalkulus dental
02:59
is that it fossilizes just like the rest of the skeleton,
66
164000
3000
bahwa benda ini akan menjadi fosil seperti bagian kerangka lainnya.
03:02
it's abundant in quantity before the present day
67
167000
3000
Sebelum jaman ini jumlahnya luar biasa banyak
03:05
and it's ubiquitous worldwide.
68
170000
2000
dan tersebar di seluruh dunia.
03:07
We find it in every population around the world at all time periods
69
172000
3000
Kami menemukannya pada setiap populasi di seluruh dunia dari jaman ke jaman
03:10
going back tens of thousands of years.
70
175000
2000
hingga puluhan ribu tahun yang lalu.
03:12
And we even find it in neanderthals and animals.
71
177000
3000
Kami bahkan menemukannya pada neanderthal dan binatang.
03:15
And so previous studies
72
180000
2000
Kajian yang sebelumnya
03:17
had only focused on microscopy.
73
182000
2000
hanya berfokus pada bagian mikroskopis.
03:19
They'd looked at dental calculus under a microscope,
74
184000
2000
Mereka melihat kalkulus dental di bawah mikroskop
03:21
and what they had found was things like pollen
75
186000
3000
dan mereka menemukan benda seperti serbuk sari
03:24
and plant starches,
76
189000
2000
dan pati tanaman
03:26
and they'd found muscle cells from animal meats
77
191000
2000
serta sel otot dari daging binatang
03:28
and bacteria.
78
193000
2000
dan bakteri.
03:30
And so what my team of researchers, what we wanted to do,
79
195000
3000
Lalu apa yang ingin dilakukan oleh kelompok penelitian saya
03:33
is say, can we apply
80
198000
2000
adalah, dapatkah kita menerapkan
03:35
genetic and proteomic technology
81
200000
2000
teknologi genetika dan proteomik
03:37
to go after DNA and proteins,
82
202000
2000
untuk mencari DNA dan protein,
03:39
and from this can we get better taxonomic resolution
83
204000
3000
dan dari sana dapatkah kita mendapat resolusi taksonomi yang lebih baik
03:42
to really understand what's going on?
84
207000
2000
untuk benar-benar memahami apa yang terjadi?
03:44
And what we found
85
209000
2000
Dan yang kami temukan
03:46
is that we can find many commensal and pathogenic bacteria
86
211000
2000
adalah banyak sekali bakteri komensal dan patogen
03:48
that inhabited the nasal passages and mouth.
87
213000
3000
yang menghuni jalur pernafasan dan mulut.
03:51
We also have found immune proteins
88
216000
3000
Kami juga menemukan protein kekebalan tubuh
03:54
related to infection and inflammation
89
219000
3000
yang berhubungan dengan infeksi dan radang,
03:57
and proteins and DNA related to diet.
90
222000
3000
serta protein dan DNA yang berhubungan dengan pola makan.
04:00
But what was surprising to us, and also quite exciting,
91
225000
3000
Namun hal yang mengejutkan bagi kami, dan juga cukup menarik
04:03
is we also found bacteria
92
228000
2000
adalah kami juga menemukan bakteri
04:05
that normally inhabit upper respiratory systems.
93
230000
2000
yang biasanya menghuni sistem pernafasan atas.
04:07
So it gives us virtual access to the lungs,
94
232000
3000
Hal ini memberi kami akses maya ke paru-paru,
04:10
which is where many important diseases reside.
95
235000
3000
yang banyak dihuni banyak penyakit-penyakit penting.
04:13
And we also found bacteria
96
238000
2000
Dan kami juga menemukan bakteri
04:15
that normally inhabit the gut.
97
240000
2000
yang biasanya menghuni usus.
04:17
And so we can also now virtually gain access
98
242000
3000
Sehingga kami dapat memiliki akses maya
04:20
to this even more distant organ system
99
245000
2000
ke sistem organ tubuh yang lebih jauh
04:22
that, from the skeleton alone,
100
247000
2000
daripada, jika dari kerangka itu saja,
04:24
has long decomposed.
101
249000
2000
telah lama terurai.
04:26
And so by applying ancient DNA sequencing
102
251000
2000
Jadi dengan menggunakan pengurutan DNA purba
04:28
and protein mass spectrometry technologies
103
253000
2000
dan teknologi spektroskopi massa protein
04:30
to ancient dental calculus,
104
255000
2000
pada kalkulus dental purba,
04:32
we can generate immense quantities of data
105
257000
3000
kami dapat membuat banyak sekali data
04:35
that then we can use to begin to reconstruct a detailed picture
106
260000
3000
yang dapat kami gunakan untuk mulai membangun gambaran yang rinci
04:38
of the dynamic interplay
107
263000
2000
tentang permainan dinamis
04:40
between diet, infection and immunity
108
265000
2000
antara pola makan, infeksi, dan kekebalan tubuh
04:42
thousands of years ago.
109
267000
2000
pada ribuan tahun yang lalu.
04:44
So what started out as an idea,
110
269000
2000
Jadi apa yang kami mulai sebagai gagasan
04:46
is now being implemented
111
271000
2000
kini telah diterapkan
04:48
to churn out millions of sequences
112
273000
2000
untuk mengeluarkan jutaan urutan DNA
04:50
that we can use to investigate
113
275000
2000
yang dapat digunakan untuk menyelidiki
04:52
the long-term evolutionary history of human health and disease,
114
277000
3000
sejarah evolusi dari kesehatan dan penyakit manusia jangka panjang
04:55
right down to the genetic code of individual pathogens.
115
280000
3000
hingga kode genetik dari setiap patogen tunggal.
04:58
And from this information
116
283000
2000
Dan dari informasi ini
05:00
we can learn about how pathogens evolve
117
285000
2000
kita dapat mempelajari bagaimana patogen berkembang
05:02
and also why they continue to make us sick.
118
287000
3000
dan juga mengapa patogen terus membuat kita sakit.
05:05
And I hope I have convinced you
119
290000
2000
Dan saya harap saya telah meyakinkan Anda
05:07
of the value of dental calculus.
120
292000
2000
akan nilai dari kalkulus dental.
05:09
And as a final parting thought,
121
294000
2000
Dan sebagai penutup,
05:11
on behalf of future archeologists,
122
296000
3000
atas nama para arkeolog masa depan,
05:14
I would like to ask you to please think twice
123
299000
3000
saya ingin mengajak Anda untuk berpikir dua kali
05:17
before you go home and brush your teeth.
124
302000
2000
sebelum Anda pulang dan menyikat gigi Anda.
05:19
(Applause)
125
304000
2000
(Tepuk tangan)
05:21
Thank you.
126
306000
2000
Terima kasih.
05:23
(Applause)
127
308000
2000
(Tepuk tangan)
ABOUT THE SPEAKER
Christina Warinner - Archaeological geneticistChristina Warinner is a researcher at the University of Zurich, where she studies how humans have co-evolved with environments, diets and disease.
Why you should listen
Tna analyzes DNA from the bones and teeth of ancient people to study human evolution in response to changes in infectious disease, diet and the environment over the last 10,000 years. Using samples from ancient skeletons and mummies, she investigates how and why lactase persistence, alcohol intolerance and HIv-resistance have evolved in different populations around the world. As an archaeogeneticist, she’s particularly interested in bridging the gap between archaeology, anthropology and the biomedical sciences.
Christina Warinner | Speaker | TED.com