TED2009
Renny Gleeson: Our antisocial phone tricks
Renny Gleeson tentang trik-trik ponsel anti-sosial
Filmed:
Readability: 4.3
1,365,298 views
Dalam presentasi 3 menit yang lucu (dan sebenarnya memilukan) ini, ahli siasat sosial Renny Gleeson membahas tentang dunia sosial kita yang tak pernah berhenti -- di mana pengalaman yang kita alami sekarang tidak semenarik apa yang akan kita ceritakan nantinya.
Renny Gleeson - Skeptimist
Renny Gleeson helps navigate brands through fresh concepts, such as viral marketing and social media, to find the pulse of the modern consumer. Full bio
Renny Gleeson helps navigate brands through fresh concepts, such as viral marketing and social media, to find the pulse of the modern consumer. Full bio
Double-click the English transcript below to play the video.
00:12
What I wanted to talk to you about today is two things:
0
0
3000
Apa yang saya ingin sampaikan kepada Anda hari ini adalah tentang dua hal:
00:15
one, the rise of a culture of availability;
1
3000
3000
pertama, munculnya sebuah budaya ketersediaan,
00:18
and two, a request.
2
6000
3000
dan kedua, sebuah permohonan.
00:21
So we're seeing a rise of this availability
3
9000
2000
Jadi kita melihat munculnya ketersediaan ini
00:23
being driven by mobile device proliferation,
4
11000
3000
yang didorong oleh penyebaran ponsel,
00:26
globally, across all social strata.
5
14000
2000
secara global, menjangkau seluruh lapisan sosial.
00:28
We're seeing, along with that proliferation of mobile devices,
6
16000
3000
Kita melihat, seiring dengan penyebaran dari ponsel,
00:31
an expectation of availability.
7
19000
2000
sebuah harapan tentang ketersediaan.
00:33
And, with that, comes the third point,
8
21000
2000
Dan, dengan itu, datanglah hal ketiga,
00:35
which is obligation -- and an obligation to that availability.
9
23000
3000
yakni kewajiban -- dan kewajiban untuk menjadi tersedia (tiap saat).
00:38
And the problem is, we're still working through,
10
26000
3000
Dan masalahya adalah, kita sedang berusaha mengerti,
00:41
from a societal standpoint,
11
29000
2000
dari sudut pandang masyarakat,
00:43
how we allow people to be available.
12
31000
3000
tentang bagaimana kita mengijinkan orang-orang untuk menjadi "tersedia".
00:46
There's a significant delta, in fact,
13
34000
2000
Bahkan, ada perbedaan yang besar,
00:48
between what we're willing to accept.
14
36000
2000
antara apa yang kita mampu untuk terima --
00:50
Apologies to Hans Rosling --
15
38000
1000
mohon maaf kepada Hans Rosling.
00:51
he said anything that's not using real stats is a lie --
16
39000
3000
Beliau bilang semua yang tidak menggunakan statistik asli adalah bohong belaka --
00:54
but the big delta there
17
42000
2000
tapi perbedaan besar di sana
00:56
is how we deal with this from a public standpoint.
18
44000
3000
adalah bagaimana kita menangani masalah ini dari sudut pandang publik.
00:59
So we've developed certain tactics and strategies
19
47000
3000
Jadi kita menciptakan taktik dan strategi tertentu
01:02
to cover up.
20
50000
2000
untuk menutupinya.
01:04
This first one's called "the lean."
21
52000
2000
Yang pertama kita sebut saja "senderan."
01:06
And if you've ever been in a meeting where you play sort of meeting "chicken,"
22
54000
3000
Dan jika Anda pernah berada dalam suatu pertemuan dimana Anda seperti bermain "kucing-kucingan",
01:09
you're sitting there, looking at the person, waiting for them to look away,
23
57000
3000
Anda duduk di sana, melihat orang lain, menunggu mereka untuk mengalihkan pandangannya,
01:12
and then quickly checking the device.
24
60000
2000
lalu Anda buru-buru memeriksa ponsel.
01:14
Although you can see the gentleman up on the right is busting him.
25
62000
3000
Walaupun Anda dapat lihat pria yang di sebelah kanan memergokinya.
01:17
"The stretch."
26
65000
1000
"Regangan badan."
01:18
OK, the gentleman on the left is saying, "Screw you,
27
66000
3000
Oke, pria yang disebelah kiri berkata, "Peduli amat,
01:21
I'm going to check my device."
28
69000
2000
saya akan mengecek ponsel saya."
01:23
But the guy, here, on the right,
29
71000
2000
Tapi pria ini, di sebelah kanan,
01:25
he's doing the stretch.
30
73000
2000
dia meregangkan badannya.
01:27
It's that reeeee-e-e-each out, the physical contortion
31
75000
2000
Adalah "peregangan" itu, posisi fisik yang tak natural
01:29
to get that device just below the tabletop.
32
77000
2000
supaya ponselnya berada di bawah meja.
01:31
Or, my favorite, the "Love you; mean it."
33
79000
3000
Atau, favorit saya, yakni "Sungguh 'ku cinta kamu"
01:34
(Laughter)
34
82000
2000
(Tawa)
01:36
Nothing says "I love you"
35
84000
2000
Tidak ada yang mengungkapkan "Aku cinta kepadamu"
01:38
like "Let me find somebody else I give a damn about."
36
86000
2000
seperti "coba kucari orang lain yang saya peduli."
01:40
Or, this one, coming to us from India.
37
88000
2000
Atau, yang ini, datang dari India.
01:42
You can find this on YouTube,
38
90000
2000
Anda dapat menemukan ini di YouTube,
01:44
the gentleman who's recumbent on a motorcycle
39
92000
2000
pria yang berbaring di atas sepeda motor
01:46
while text messaging.
40
94000
1000
sambil mengirim SMS.
01:47
Or what we call the "sweet gravy, stop me before I kill again!"
41
95000
4000
Atau apa yang kita sebut "tolong, stop saya sebelum saya membunuh lagi!"
01:51
That is actually the device.
42
99000
3000
Itu sebenarnya adalah ponselnya.
01:54
What this is doing is, we find a --
43
102000
2000
Apa yang terjadi adalah, kita bertemu dengan --
01:56
(Laughter)
44
104000
2000
(Tawa)
01:58
a direct collision --
45
106000
2000
benturan langsung --
02:02
we find a direct collision between availability --
46
110000
3000
kita bertemu dengan benturan langsung antara ketersediaan --
02:05
and what's possible through availability --
47
113000
3000
dan apa yang mungkin melalui ketersediaan --
02:08
and a fundamental human need -- which we've been hearing about a lot, actually --
48
116000
3000
dengan sebuah kebutuhan manusia yang fundamental -- yang kita telah sering dengar --
02:11
the need to create shared narratives.
49
119000
4000
kebutuhan untuk membuat narasi bersama.
02:15
We're very good at creating personal narratives,
50
123000
3000
Kita sangat mampu untuk membuat narasi personal,
02:18
but it's the shared narratives that make us a culture.
51
126000
3000
tapi sesungguhnya narasi-narasi bersama yang membuat kebudayaan kita.
02:21
And when you're standing with someone,
52
129000
3000
Dan ketika Anda berdiri bersama seseorang,
02:24
and you're on your mobile device,
53
132000
2000
dan Anda berkonsentrasi pada ponsel Anda,
02:26
effectively what you're saying to them is,
54
134000
2000
otomatis apa yang Anda sampaikan kepada mereka adalah,
02:28
"You are not as important as, literally,
55
136000
3000
"Anda sesungguhnya tidak sepenting, dalam arti sebenarnya,
02:31
almost anything that could come to me through this device."
56
139000
3000
dengan apapun juga yang dapat datang kepada saya melalui alat ini."
02:34
Look around you.
57
142000
3000
Lihatlah di sekitar Anda.
02:37
There might be somebody on one right now,
58
145000
2000
Mungkin ada seseorang yang seperti ini sekarang,
02:39
participating in multi-dimensional engagement.
59
147000
2000
sedang berpartisipasi dalam interaksi multi-dimensional.
02:42
(Laughter)
60
150000
2000
(Tawa)
02:44
Our reality right now is less interesting
61
152000
3000
Kenyataan yang ada saat ini kurang menarik
02:47
than the story we're going to tell about it later.
62
155000
3000
dibanding dengan cerita yang akan kita ceritakan nantinya.
02:50
This one I love.
63
158000
2000
Saya suka yang ini.
02:52
This poor kid, clearly a prop --
64
160000
2000
Bocah yang malang ini, jelas sekali adalah figuran --
02:54
don't get me wrong, a willing prop --
65
162000
2000
jangan salah artikan saya, figuran yang rela-rela saja --
02:56
but the kiss that's being documented kind of looks like it sucks.
66
164000
3000
tapi ciuman yang didokumentasikan terlihat seperti tidak enak.
02:59
This is the sound of one hand clapping.
67
167000
3000
Ini adalah suara bertepuk sebelah tangan.
03:02
So, as we lose the context of our identity,
68
170000
4000
Jadi, seiring kita kehilangan konteks dari identitas kita,
03:06
it becomes incredibly important
69
174000
3000
adalah menjadi lebih penting
03:09
that what you share becomes the context of shared narrative,
70
177000
3000
bahwa apa yang Anda sebarkan menjadi konteks dari narasi bersama,
03:12
becomes the context in which we live.
71
180000
2000
dan menjadi konteks di mana kita hidup dan tinggal.
03:14
The stories that we tell -- what we push out --
72
182000
3000
Cerita yang kita ceritakan -- apa yang kita keluarkan --
03:17
becomes who we are.
73
185000
2000
menjadi gambaran siapa sesungguhnya diri kita.
03:19
People aren't simply projecting identity,
74
187000
2000
Kita tidak saja memproyeksikan identitas,
03:21
they're creating it.
75
189000
2000
mereka menciptakannya.
03:23
And so that's the request I have for everybody in this room.
76
191000
2000
Jadi itulah permohonan yang saya ingin sampaikan kepada semua orang di ruangan ini.
03:25
We are creating the technology
77
193000
1000
Kita menciptakan teknologi
03:26
that is going to create the new shared experience,
78
194000
2000
yang akan menciptakan pengalaman bersama yang baru,
03:28
which will create the new world.
79
196000
2000
yang nantinya membuat dunia baru.
03:30
And so my request is,
80
198000
2000
Jadi permohonan saya adalah,
03:32
please, let's make technologies
81
200000
2000
tolonglah, mari kita buat teknologi
03:34
that make people more human,
82
202000
2000
yang membuat kita lebih manusiawi,
03:36
and not less.
83
204000
2000
bukan sebaliknya.
03:38
Thank you.
84
206000
2000
Terima kasih.
ABOUT THE SPEAKER
Renny Gleeson - SkeptimistRenny Gleeson helps navigate brands through fresh concepts, such as viral marketing and social media, to find the pulse of the modern consumer.
Why you should listen
Renny Gleeson is a skeptical/optimist. He leads interactive strategy for ad agency Wieden+Kennedy who started his career as a game developer. He has been wondering what we can learn about ourselves through the millions of deaths taking place inside video games. He serves on the board of directors of Rhizome.org and is the co-founder of the PIE tech accelerator in Portland, Oregon. A mentor for tech accelerators and startups worldwide, he believes stories -- from cave paintings to interfaces to video games -- shape worlds.
Renny Gleeson | Speaker | TED.com