Guy Winch: Why we all need to practice emotional first aid
Guy Winch: Kita semua perlu melatih pertolongan pertama emosi
Guy Winch asks us to take our emotional health as seriously as we take our physical health -- and explores how to heal from common heartaches. Full bio
Double-click the English transcript below to play the video.
is that it makes you an expert
biasanya akan mudah sekali
than my cookie, I had questions.
dari saya, saya bertanya-tanya.
saya tidak pernah kelaparan.
notice favoritism of a different kind,
saya mengenali sikap pilih kasih lain,
value the body than we do the mind.
dan bukannya pikiran.
my doctorate in psychology,
untuk memperoleh gelar doktor psikologi,
look at my business card and say,
kartu nama saya lalu berkata,
So not a real doctor,"
Jadi bukan dokter sungguhan,"
pada kartu nama saya.
over the mind, I see it everywhere.
bisa saya lihat di mana-mana.
was getting ready for bed.
sedang bersiap tidur.
by the sink brushing his teeth,
menggosok giginya,
on the stool when he fell.
dan kakinya terkena kursi ketika jatuh.
but then he got back up,
namun kemudian bangkit,
a box of Band-Aids to put one on his cut.
plester untuk dipakaikan pada lukanya.
tie his shoelaces,
mengikat tali sepatunya,
so it doesn't become infected,
agar tidak terkena infeksi,
your teeth by brushing twice a day.
dengan gosok gigi dua kali sehari.
our physical health
cara menjaga kesehatan fisik,
we were five years old.
sejak kita berusia lima tahun.
our psychological health?
tentang memelihara kesehatan psikologis?
about emotional hygiene?
pada anak kita tentang higiene emosional?
taking care of our teeth
lebih banyak waktu merawat gigi kita,
so much more important to us
lebih penting bagi kita
even more often than we do physical ones,
jauh lebih sering daripada luka fisik,
or rejection or loneliness.
penolakan, atau pun rasa kesepian.
worse if we ignore them,
bila kita mengabaikannya,
in dramatic ways.
terhadap hidup kita secara dramatis.
scientifically proven techniques
yang secara ilmiah teruji,
kinds of psychological injuries,
luka psikologis semacam ini,
that we should.
bahwa kita perlu melakukannya.
Just shake it off; it's all in your head."
semua hanya dalam pikiranmu saja."
to somebody with a broken leg:
kepada seseorang yang kakinya patah:
it's all in your leg."
semua hanya di kakimu saja."
our physical and our psychological health.
antara kesehatan fisik dan psikologis.
kita membuat keduanya setara,
my brother is also a psychologist.
juga seorang psikolog.
I've ever done in my life
saya lakukan dalam hidup
to New York City
ke New York City
di bidang psikologi.
for the first time in our lives,
untuk pertama kalinya dalam hidup kami,
brutal for both of us.
sangatlah berat bagi kami berdua.
family and friends,
dengan keluarga dan kerabat,
really expensive then
masih sangat mahal saat itu,
for five minutes a week.
lima menit per minggu.
be spending together.
kami tidak merayakannya bersama.
we would talk for 10 minutes.
dan berbincang di telepon selama 10 menit.
waiting for him to call --
di kamar, menunggu teleponnya --
but the phone didn't ring.
namun telepon tetap belum berbunyi.
dan akan menelepon nanti."
he will call later."
being away for over 10 months,
sesudah berpisah selama 10 bulan,
the way I missed him.
namun saya masih kehilangan dia.
saddest and longest nights of my life.
dan terpanjang dalam hidup saya.
I realized I had kicked it off the hook
ternyata saya menendangnya sampai terlepas
saat malamnya mondar-mandir.
and it rang a second later,
sedetik kemudian telepon berbunyi,
and, boy, was he pissed.
dan dia sangat marah.
night of his life as well.
dan terpanjang baginya juga.
happened, but he said,
tapi dia berkata,
If you saw I wasn't calling you,
Kalau tahu aku tidak menelepon,
the phone and call me?"
telepon dan menelepon aku?"
Mengapa saya tidak menelepon dia?
but I do today,
namun saya tahu sekarang,
deep psychological wound,
luka psikologis yang mendalam,
and scrambles our thinking.
dan mengacaukan pemikiran kita.
care much less than they actually do.
walau sebenarnya tidak.
untuk mengulurkan tangan,
for rejection and heartache
terhadap penolakan dan sakit hati,
more than you can stand?
melebihi kekuatan kita?
loneliness back then,
rasa kesepian yang sangat nyata,
so it never occurred to me.
dikelilingi banyak orang sepanjang hari.
purely subjectively.
didefinisikan dengan sangat subyektif.
from those around you.
mau pun sosial dari orang di sekitar Anda.
and all of it is horrifying.
semua hasilnya mengerikan.
miserable, it will kill you.
Anda sedih, namun dapat membunuh Anda.
likelihood of an early death
meningkatkan kemungkinan kematian dini
high cholesterol.
tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi.
of your immune system,
of illnesses and diseases.
terhadap berbagai penyakit.
that taken together,
significant a risk
risiko signifikan yang sama terhadap
longevity as cigarette smoking.
dan umur panjang, seperti halnya rokok.
saying, "This could kill you."
"Rokok dapat membunuh Anda."
we prioritize our psychological health,
kesehatan psikologis sangatlah penting,
dengan higiene emosional.
a psychological wound
mengobati luka psikologis,
bahwa Anda telah terluka.
psychological wound
bukanlah satu-satunya luka psikologis
and misleads us.
dan menyesatkan kita.
tempat penitipan anak,
play with identical plastic toys.
mainan plastik yang mirip.
and a cute doggie would pop out.
seekor anjing mainan akan keluar.
purple button, then pushing it,
menarik tombol ungu, lalu menariknya,
at the box, with her lower lip trembling.
dengan bibir bawah bergetar.
watched this happen,
menyaksikan hal ini,
into tears without even touching it.
dan menangis tiba-tiba.
everything she could think of
gadis kecil lainnya berusaha keras,
and she squealed with delight.
dan dia berteriak girang.
identical plastic toys,
dengan mainan plastik yang mirip,
reactions to failure.
terhadap kegagalan.
capable of sliding a red button.
untuk menggeser tombol merah.
them from succeeding
yang mencegah kesuksesan mereka
into believing they could not.
mereka berpikir bahwa mereka tak bisa.
as well, all the time.
seperti ini, sepanjang waktu.
feelings and beliefs that gets triggered
dan kepercayaan yang terpicu
frustrations and setbacks.
frustrasi dan kemunduran.
your mind reacts to failure?
bereaksi terhadap kegagalan?
you're incapable of something
meyakinkan bahwa Anda tidak mampu,
you'll begin to feel helpless
Anda mulai merasa tidak berdaya,
or you won't even try at all.
atau bahkan tidak akan berusaha.
convinced you can't succeed.
bahwa Anda tidak dapat sukses.
function below their actual potential.
dalam keadaan di bawah potensinya.
sometimes a single failure
succeed, and they believed it.
dan mereka memercayainya.
it's very difficult to change our mind.
sangatlah sulit mengubah pemikiran kita.
when I was a teenager with my brother.
saat remaja bersama kembar saya.
down a dark road at night,
melalui jalan gelap di malam hari,
and they were looking for suspects.
dan mereka mencari si tersangka.
shined his flashlight on the driver,
dan menyorot pengemudi dengan senter,
and then on me.
di kursi depan, lalu kepada saya.
to him whatsoever.
sama sekali tidak masuk akal baginya.
saya di bawah pengaruh obat.
he searches me,
menggeledah saya,
I didn't have a police record,
saya tak memiliki catatan kejahatan,
I had a twin in the front seat.
bahwa kembar saya duduk di kursi depan.
you could see by the look on his face
raut wajahnya menunjukkan,
getting away with something.
melakukan sesuatu tanpa tertangkap.
once we become convinced.
sulit bagi pikiran kita untuk berubah.
demoralized and defeated after you fail.
terpukul dan kalah sesudah gagal.
convinced you can't succeed.
bahwa Anda tak akan sukses.
feelings of helplessness.
melawan perasaan tidak berdaya.
over the situation.
kendali terhadap situasi.
negative cycle before it begins.
siklus negatif ini sebelum terlambat.
we thought they were.
sebagaimana yang kita kira.
dengan suasana hati berubah-ubah,
and really unpleasant the next.
dan saat lain tidak menyenangkan.
dengan seorang wanita
and an extremely ugly divorce,
dan perceraian yang sangat berat,
untuk pertama kalinya.
seemed nice and he seemed successful,
lelaki yang tampak baik dan sukses,
he seemed really into her.
tampak sangat tertarik padanya.
she bought a new dress,
membeli sebuah gaun baru,
New York City bar for a drink.
di bar kelas atas New York untuk minum.
the man stands up and says,
si lelaki berdiri dan berkata,
All she could do was call a friend.
Dia menelepon seorang teman.
"Well, what do you expect?
"Ya, apa lagi yang kau harapkan?
you have nothing interesting to say,
perbincanganmu tidak menarik,
successful man like that
yang tampan dan sukses seperti dia
dengan seorang pecundang seperti kau?"
could be so cruel?
seorang teman berkata kasar seperti itu?
the friend who said that.
pada dirinya sendiri.
especially after a rejection.
terutama sesudah penolakan.
and all our shortcomings,
semua kesalahan dan kekurangan kita,
what we wish we weren't,
yang tidak kita inginkan,
namun kita semua melakukannya.
our self-esteem is already hurting.
jika harga diri kita sudah sakit?
and damage it even further?
worse on purpose.
membuat luka fisik lebih parah.
and decide, "Oh, I know!
Anda tidak akan berkata, "Oh, aku tahu!
how much deeper I can make it."
dan membuat luka ini lebih dalam."
injuries all the time.
terhadap luka psikologis kita.
Karena higiene emosional kita yang buruk.
our psychological health.
kesehatan psikologis.
that when your self-esteem is lower,
bahwa saat harga diri sedang rendah,
stress and to anxiety,
terhadap stres dan kegelisahan,
and it takes longer to recover from them.
lebih sakit dan lebih lama sembuh.
the first thing you should be doing
hal pertama yang seharusnya Anda lakukan
join Fight Club and beat it into a pulp.
bukan memukulnya sampai babak belur.
you would expect from a truly good friend.
yang sama seperti dari seorang teman baik.
psychological habits and change them.
yang buruk dan mengubahnya.
is called rumination.
dan paling umum dinamakan ruminasi.
professor makes you feel stupid in class,
atau dosen membuat Anda merasa bodoh,
the scene in your head for days,
kejadian itu dari benak Anda berhari-hari,
in this way can easily become a habit,
seperti ini dengan mudah menjadi kebiasaan,
on upsetting and negative thoughts,
fokus pada pikiran buruk yang negatif,
at significant risk
pada risiko besar
alcoholism, eating disorders,
alkoholisme, gangguan makan,
feel really strong and really important,
untuk ruminasi ini terasa sangat kuat,
yang sulit dihentikan.
because a little over a year ago,
karena sekitar setahun lalu,
with stage III non-Hodgkin's lymphoma.
dengan limfoma non-Hodgkin stadium III.
di seluruh tubuhnya.
a harsh course of chemotherapy.
serangkaian kemoterapi yang berat.
what he was going through.
memikirkan apa yang sedang dialaminya.
how much he was suffering,
memikirkan betapa menderitanya dia,
sekali pun mengeluh.
sikap yang luar biasa positif.
but psychologically I was a mess.
secara psikologis saya sangat berantakan.
apa yang harus saya lakukan.
distraction is sufficient
perhatian bahkan selama dua menit saja,
in that moment.
untuk merenung pada saat itu.
upsetting, negative thought,
berpikiran buruk, dan negatif,
something else until the urge passed.
pada hal lain sampai dorongan itu hilang.
my whole outlook changed
seluruh cara pandang saya berubah,
and more hopeful.
dan berpengharapan.
my brother had a CAT scan,
kemoterapi, dia menjalani CAT scan,
he got the results.
ketika dia memperoleh hasilnya.
of chemotherapy to go,
tiga putaran kemoterapi,
saat Anda sedang merasa kesepian,
terhadap kegagalan,
psychological wounds,
luka psikologis Anda,
you will thrive.
ketahanan emosional, Anda akan maju.
people began practicing personal hygiene,
orang mulai menerapkan higiene pribadi,
by over 50 percent
sebanyak lebih dari 50 persen,
could rise just as dramatically
dapat meningkat secara dramatis,
emotional hygiene.
menerapkan higiene emosional.
the world would be like
lebih sehat secara psikologis?
and less depression?
dan depresi berkurang?
cara mengatasi kegagalan?
and more empowered?
dan lebih berdaya tentang dirinya?
lebih bahagia dan terpenuhi?
I want to live in,
karena itulah dunia yang ingin saya tinggali,
wants to live in as well.
yang ingin ditinggali saudara saya juga.
and change a few simple habits,
serta mengubah beberapa kebiasaan kecil,
yang bisa ditinggali semua orang.
ABOUT THE SPEAKER
Guy Winch - Psychologist, authorGuy Winch asks us to take our emotional health as seriously as we take our physical health -- and explores how to heal from common heartaches.
Why you should listen
Guy Winch is a licensed psychologist who works with individuals, couples and families. As an advocate for psychological health, he has spent the last two decades adapting the findings of scientific studies into tools his patients, readers and audience members can use to enhance and maintain their mental health. As an identical twin with a keen eye for any signs of favoritism, he believes we need to practice emotional hygiene with the same diligence with which we practice personal and dental hygiene.
His recent book, Emotional First Aid: Healing Rejection, Guilt, Failure, and Other Everyday Hurts, has been translated in 24 languages. He writes the popular "Squeaky Wheel Blog" on PsychologyToday.com, and he is the author of The Squeaky Wheel: Complaining the Right Way to Get Results, Improve Your Relationships and Enhance Self-Esteem. His new book, How to Fix a Broken Heart, was published by TED Books/Simon & Schuster in 2017. He has also dabbled in stand-up comedy.
Guy Winch | Speaker | TED.com