TEDPrize@UN
Krista Tippett: Reconnecting with compassion
Krista Tippett: Kembali Berwelas Asih
Filmed:
Readability: 5
803,629 views
Istilah "Welas Asih" -- lazimnya berkonotasi suci atau cengeng -- telah menjauh dari realita. Pada acara khusus TEDPrize@UN, wartawati Krista Tippet mengurai kembali pemaknaan "Welas Asih" dengan cerita-cerita menyentuh, dan mengusulkan sebuah definisi baru yang lebih terjangkau bagi istilah tersebut.
Krista Tippett - Journalist
Krista Tippett hosts the national public radio program "On Being," which takes up the great, animating questions of human life: What does it mean to be human? And how do we want to live? Full bio
Krista Tippett hosts the national public radio program "On Being," which takes up the great, animating questions of human life: What does it mean to be human? And how do we want to live? Full bio
Double-click the English transcript below to play the video.
00:15
We're here to celebrate compassion.
0
0
2000
Kita di sini untuk merayakan welas asih.
00:17
But compassion, from my vantage point,
1
2000
2000
Tapi welas asih, dari sisi pandang saya,
00:19
has a problem.
2
4000
2000
bermasalah.
00:21
As essential as it is across our traditions,
3
6000
3000
Sepenting apapun welas asih dalam tradisi kita,
00:24
as real as so many of us know it to be
4
9000
2000
sedekat apapun kita mengenalnya,
00:26
in particular lives,
5
11000
2000
dalam kehidupan praktis,
00:28
the word "compassion" is hollowed out in our culture,
6
13000
3000
kalimat "welas asih" sebenarnya kosong makna dalam budaya kita,
00:31
and it is suspect in my field of journalism.
7
16000
3000
dan sangat dicurigai dalam bidang jurnalisme.
00:34
It's seen as a squishy kumbaya thing,
8
19000
3000
Welas asih dianggap gembeng lembek.
00:37
or it's seen as potentially depressing.
9
22000
3000
Atau berpotensi muram.
00:40
Karen Armstrong has told what I think is an iconic story
10
25000
3000
Karen Armstrong pernah menceritakan apa yang saya kira ironis
00:43
of giving a speech in Holland
11
28000
2000
tentang memberi ceramah di Belanda
00:45
and, after the fact, the word "compassion"
12
30000
3000
dan, fakta bahwa, "Welas Asih"
00:48
was translated as "pity."
13
33000
3000
diterjemahkan "Kasihan."
00:52
Now compassion, when it enters the news,
14
37000
2000
Welas Asih, saat masuk berita,
00:54
too often comes in the form
15
39000
2000
terlalu sering akan muncul dalam bentuk
00:56
of feel-good feature pieces
16
41000
2000
segmen mari-merasa-senang
00:58
or sidebars about heroic people
17
43000
3000
atau segmen sampingan tentang kepahlawanan
01:01
you could never be like
18
46000
2000
yang sama sekali tidak mirip diri Anda
01:03
or happy endings
19
48000
2000
atau berakhir bahagia
01:05
or examples of self-sacrifice
20
50000
3000
atau sebagai contoh pengorbanan
01:08
that would seem to be too good to be true
21
53000
2000
yang sepertinya terlalu indah untuk nyata
01:10
most of the time.
22
55000
2000
pada umumnya.
01:12
Our cultural imagination about compassion
23
57000
3000
Imajinasi kebudayaan kita tentang welas asih
01:15
has been deadened by idealistic images.
24
60000
3000
telah dimatikan gambaran-gambaran idealis.
01:18
And so what I'd like to do this morning
25
63000
2000
Apa yang saya ingin lakukan pagi ini
01:20
for the next few minutes
26
65000
2000
selama beberapa menit ke depan
01:22
is perform a linguistic resurrection.
27
67000
2000
adalah melakukan kebangkitan bahasa.
01:24
And I hope you'll come with me on my basic premise
28
69000
2000
Saya harap Anda setuju dengan premis dasar
01:26
that words matter,
29
71000
2000
bahwa kata-kata adalah penting,
01:28
that they shape the way we understand ourselves,
30
73000
2000
mampu membentuk pemahaman akan diri kita sendiri
01:30
the way we interpret the world
31
75000
2000
dan cara kita menafsirkan dunia
01:32
and the way we treat others.
32
77000
2000
dan cara kita memperlakukan orang lain.
01:34
When this country
33
79000
2000
Saat negeri ini
01:36
first encountered genuine diversity
34
81000
2000
pertama kali dihadapkan dengan keberagaman sesungguhnya
01:38
in the 1960s,
35
83000
2000
pada tahun 60-an
01:40
we adopted tolerance
36
85000
2000
kita memeluk toleransi
01:42
as the core civic virtue
37
87000
2000
sebagai inti kebajikan sipil
01:44
with which we would approach that.
38
89000
2000
yang kita pakai sebagai alat pendekatan.
01:46
Now the word "tolerance," if you look at it in the dictionary,
39
91000
3000
Sekarang kata "toleransi", dalam kamus,
01:49
connotes "allowing," "indulging"
40
94000
3000
berarti membolehkan, membiarkan
01:52
and "enduring."
41
97000
2000
dan menanggung.
01:54
In the medical context that it comes from,
42
99000
2000
Dalam konteks medis, toleransi berasal dari
01:56
it is about testing the limits of thriving
43
101000
3000
kemampuan menguji batas ketahanan
01:59
in an unfavorable environment.
44
104000
3000
dalam kondisi tak menyenangkan.
02:02
Tolerance is not really a lived virtue;
45
107000
2000
Toleransi bukan lagi kebajikan yang dihidupi;
02:04
it's more of a cerebral ascent.
46
109000
3000
tapi lebih mirip pendakian cendekia.
02:07
And it's too cerebral
47
112000
2000
Malah terlalu cendekia
02:09
to animate guts and hearts
48
114000
2000
untuk menggambarkan keberanian dan hati
02:11
and behavior
49
116000
2000
dan sikap
02:13
when the going gets rough.
50
118000
2000
saat keadaan menggenting.
02:15
And the going is pretty rough right now.
51
120000
2000
Dan saat ini keadaan sudah cukup genting.
02:17
I think that without perhaps being able to name it,
52
122000
3000
Saya kira tanpa memberinya nama,
02:20
we are collectively experiencing
53
125000
2000
kita tengah mengalaminya bersama
02:22
that we've come as far as we can
54
127000
2000
sejauh pencapaian kita selama ini
02:24
with tolerance as our only guiding virtue.
55
129000
3000
dengan toleransi sebagai satu-satunya dalil kebaikan.
02:28
Compassion is a worthy successor.
56
133000
2000
Welas asih adalah kandidat yang pantas.
02:30
It is organic,
57
135000
2000
Ia organik,
02:32
across our religious, spiritual and ethical traditions,
58
137000
3000
ada dalam setiap agama, spiritualitas dan tradisi etis,
02:35
and yet it transcends them.
59
140000
3000
bahkan masih lebih transenden dari itu semua.
02:38
Compassion is a piece of vocabulary
60
143000
3000
Welas asih adalah sepotong bahasa
02:41
that could change us if we truly let it sink into
61
146000
3000
yang dapat mengubah kita jika dibiarkan meresap dalam
02:44
the standards to which we hold ourselves and others,
62
149000
3000
batas standar diri kita sendiri dan orang lain
02:47
both in our private and in our civic spaces.
63
152000
3000
baik dalam ruang pribadi maupun publik.
02:51
So what is it, three-dimensionally?
64
156000
3000
Jadi apa bentuk tiga-dimensinya?
02:54
What are its kindred and component parts?
65
159000
3000
Apa saja komponen lunak dan kerasnya?
02:57
What's in its universe of attendant virtues?
66
162000
2000
Apa saja kebijakan yang menjaganya?
02:59
To start simply,
67
164000
2000
Sederhana saja,
03:01
I want to say that compassion is kind.
68
166000
3000
Welas asih adalah kemurahan hati.
03:04
Now "kindness" might sound like a very mild word,
69
169000
4000
Mungkin kemurahan hati kesannya terlalu lembut,
03:08
and it's prone to its own abundant cliche.
70
173000
4000
dan cenderung terpojok dalam klisenya sendiri.
03:12
But kindness is an everyday byproduct
71
177000
2000
Tapi kemurahan hati adalah produk sampingan sehari-hari
03:14
of all the great virtues.
72
179000
2000
dari semua kebijakan besar.
03:16
And it is a most edifying form
73
181000
2000
Dan adalah bentuk paling mendidik
03:18
of instant gratification.
74
183000
3000
dari kepuasan instan.
03:21
Compassion is also curious.
75
186000
3000
Welas asih juga penuh rasa ingin tahu.
03:24
Compassion cultivates and practices curiosity.
76
189000
3000
Welas asih menanam dan mempraktikkan rasa ingin tahu.
03:27
I love a phrase that was offered me
77
192000
2000
Saya senang istilah yang diberikan
03:29
by two young women
78
194000
2000
dua orang wanita muda
03:31
who are interfaith innovators in Los Angeles,
79
196000
2000
pembaru antar-agama di Los Angeles
03:33
Aziza Hasan and Malka Fenyvesi.
80
198000
3000
Aziza Hasan dan Malka Fenyvesi.
03:36
They are working to create a new imagination
81
201000
2000
Mereka berusaha mengembangkan imajinasi baru
03:38
about shared life among young Jews and Muslims,
82
203000
3000
bagi Yahudi dan Muslim muda untuk hidup bersama.
03:41
and as they do that, they cultivate what they call
83
206000
3000
Sambil melakukan itu, mereka menanam apa yang mereka sebut
03:44
"curiosity without assumptions."
84
209000
2000
"rasa ingin tahu tanpa asumsi."
03:46
Well that's going to be a breeding ground for compassion.
85
211000
3000
Dan itu adalah dasar berkembangnya rasa welas asih.
03:50
Compassion can be synonymous with empathy.
86
215000
3000
Welas asih dapat sinonim dengan empati.
03:53
It can be joined with the harder work
87
218000
3000
Bisa digabungkan dengan kerja yang lebih berat
03:56
of forgiveness and reconciliation,
88
221000
3000
yaitu memaafkan dan rekonsiliasi,
03:59
but it can also express itself
89
224000
2000
tapi juga dapat menampakkan dirinya
04:01
in the simple act of presence.
90
226000
3000
dalam sikap keberadaan yang sederhana.
04:04
It's linked to practical virtues
91
229000
2000
Ia dikaitkan dengan kebijakan praktis
04:06
like generosity and hospitality
92
231000
3000
seperti kedermawanan dan keramahtamahan
04:09
and just being there,
93
234000
2000
dan dengan sekadar berada
04:11
just showing up.
94
236000
2000
sekadar menghadiri.
04:15
I think that compassion
95
240000
2000
Saya kira welas asih
04:17
also is often linked to beauty --
96
242000
2000
sering dikaitkan dengan keindahan --
04:19
and by that I mean a willingness
97
244000
2000
dan maksud saya dengan itu adalah kesediaan
04:21
to see beauty in the other,
98
246000
2000
untuk melihat keindahan pada orang lain,
04:23
not just what it is about them
99
248000
2000
bukan hanya pada masalah apa
04:25
that might need helping.
100
250000
2000
yang perlu dibantu.
04:27
I love it that my Muslim conversation partners
101
252000
3000
Yang saya sukai adalah saat rekan percakapan Muslim saya
04:30
often speak of beauty as a core moral value.
102
255000
3000
sering menyebut keindahan sebagai nilai inti moralitas.
04:34
And in that light, for the religious,
103
259000
3000
Dalam segi pandang itu, bagi yang taat,
04:37
compassion also brings us
104
262000
2000
welas asih juga membawa kita
04:39
into the territory of mystery --
105
264000
3000
ke dalam wilayah misteri --
04:42
encouraging us not just
106
267000
2000
membujuk kita untuk melihat,
04:44
to see beauty,
107
269000
2000
bukan saja keindahan,
04:46
but perhaps also to look for the face of God
108
271000
2000
tapi juga sekilas wajah Tuhan
04:48
in the moment of suffering,
109
273000
2000
di kesengsaraan,
04:50
in the face of a stranger,
110
275000
2000
di wajah orang asing,
04:52
in the face of the vibrant religious other.
111
277000
3000
di wajah bercahaya keagamaan lain.
04:56
I'm not sure if I can show you
112
281000
2000
Saya tidak yakin saya dapat menunjukkan
04:58
what tolerance looks like,
113
283000
2000
seperti apa wajahnya toleransi,
05:00
but I can show you what compassion looks like --
114
285000
2000
tapi saya dapat memperlihatkan wajah welas asih --
05:02
because it is visible.
115
287000
2000
karena ia kasat mata.
05:04
When we see it, we recognize it
116
289000
2000
Saat kita melihatnya, kita akan mengenalinya
05:06
and it changes the way we think about what is doable,
117
291000
2000
dan akan mengubah apa yang kita kira dapat dilakukan,
05:08
what is possible.
118
293000
2000
apa yang mungkin terjadi.
05:10
It is so important
119
295000
2000
Sangatlah penting
05:12
when we're communicating big ideas --
120
297000
2000
saat kita berbicara tentang ide besar --
05:14
but especially a big spiritual idea like compassion --
121
299000
4000
tapi khususnya ide spiritual besar seperti welas asih --
05:18
to root it as we present it to others
122
303000
2000
saat menunjukkannya pada orang lain untuk bermula dari
05:20
in space and time and flesh and blood --
123
305000
3000
ruang dan waktu dan raga dan kehidupan --
05:23
the color and complexity of life.
124
308000
3000
warna-warna dan kompleksitas kehidupan.
05:26
And compassion does seek physicality.
125
311000
5000
Karena welas asih membutuhkan bentuk fisik.
05:31
I first started to learn this most vividly
126
316000
2000
Saya pertama kali melihatnya paling jelas
05:33
from Matthew Sanford.
127
318000
2000
lewat Matthew Sanford.
05:35
And I don't imagine that you will realize this
128
320000
2000
Dan mungkin Anda tak menyadari ini
05:37
when you look at this photograph of him,
129
322000
2000
bahwa melihat foto dirinya ini,
05:39
but he's paraplegic.
130
324000
2000
tapi dia penyandang cacat.
05:41
He's been paralyzed from the waist down since he was 13,
131
326000
3000
Dia lumpuh dari pinggang ke bawah sejak umur 13,
05:44
in a car crash that killed his father and his sister.
132
329000
3000
pada sebuah kecelakaan lantas yang merenggut nyawa ayah dan saudarinya.
05:47
Matthew's legs don't work, and he'll never walk again,
133
332000
3000
Kaki Matthew tak berfungsi, dan tak akan pernah berjalan lagi,
05:50
and -- and he does experience this as an "and"
134
335000
2000
dan -- dan dia menjalaninya sebagai 'dan'
05:52
rather than a "but" --
135
337000
2000
bukan sebagai 'tapi' --
05:54
and he experiences himself
136
339000
2000
dan dia mengalaminya sendiri
05:56
to be healed and whole.
137
341000
2000
untuk sembuh dan utuh.
05:58
And as a teacher of yoga,
138
343000
2000
Dan sebagai guru yoga,
06:00
he brings that experience to others
139
345000
2000
dia mengantar pengalaman itu kepada orang lain
06:02
across the spectrum of ability and disability,
140
347000
3000
menyeberang batas kemampuan dan ketidakmampuan,
06:05
health, illness and aging.
141
350000
2000
kesehatan, kesakitan dan penuaan.
06:07
He says that he's just at an extreme end
142
352000
2000
Katanya dia hanya ujung yang paling ekstrem
06:09
of the spectrum we're all on.
143
354000
3000
dari spektrum yang kita semua jalani.
06:12
He's doing some amazing work now
144
357000
3000
Dia melakukan hal luar biasa sekarang
06:15
with veterans coming back from Iraq and Afghanistan.
145
360000
3000
dengan veteran yang kembali dari Iraq dan Afghanistan.
06:18
And Matthew has made this remarkable observation
146
363000
3000
Dan Matthew menyatakan observasinya yang luar biasa
06:21
that I'm just going to offer you and let it sit.
147
366000
3000
yang akan saya berikan begitu saja dan harus Anda endapi untuk mengerti.
06:24
I can't quite explain it, and he can't either.
148
369000
3000
Saya tak dapat menjelaskannya, dan dia juga tidak.
06:27
But he says that he has yet to experience someone
149
372000
3000
Tapi katanya dia belum pernah mengalami seseorang
06:30
who became more aware of their body,
150
375000
3000
yang lebih menyadari tubuhnya,
06:33
in all its frailty and its grace,
151
378000
3000
dengan segala kerentanan dan keanggunannya,
06:36
without, at the same time,
152
381000
2000
tanpa, pada waktu yang sama,
06:38
becoming more compassionate towards all of life.
153
383000
3000
menjadi lebih berwelasasih terhadap semua bentuk kehidupan.
06:41
Compassion also looks like this.
154
386000
3000
Ini wajahnya welas asih
06:44
This is Jean Vanier.
155
389000
3000
Ini adalah Jean Vanier
06:47
Jean Vanier helped found the L'Arche communities,
156
392000
2000
Jean Vanier membantu mendirikan komunitas L'arche,
06:49
which you can now find all over the world,
157
394000
2000
yang dapat Anda temukan di seluruh dunia,
06:51
communities centered around life
158
396000
2000
komunitas bermuara seputar kehidupan
06:53
with people with mental disabilities --
159
398000
2000
dangan penyandang cacat mental --
06:55
mostly Down syndrome.
160
400000
2000
khususnya sindroma Down.
06:57
The communities that Jean Vanier founded,
161
402000
2000
Komunitas yang didirikan Jean Vanier
06:59
like Jean Vanier himself,
162
404000
2000
seperti Jean Vanier sendiri,
07:01
exude tenderness.
163
406000
2000
memancarkan kelembutan.
07:03
"Tender" is another word
164
408000
2000
"Lembut" adalah kata lain
07:05
I would love to spend some time resurrecting.
165
410000
2000
yang ingin saya bahas lebih lama.
07:07
We spend so much time in this culture
166
412000
2000
Kita melewati banyak sekali waktu dalam budaya ini
07:09
being driven and aggressive,
167
414000
3000
dengan bersikap ambisius dan agresif,
07:12
and I spend a lot of time being those things too.
168
417000
2000
saya juga menghabiskan banyak waktu dengan ambisius dan agresif.
07:14
And compassion can also have those qualities.
169
419000
3000
Dan welas asih juga memiliki watak itu.
07:17
But again and again, lived compassion
170
422000
3000
Tapi lagi dan lagi, welas asih yang hidup
07:20
brings us back to the wisdom of tenderness.
171
425000
3000
membawa kita kembali pada kebajikan dalam kelembutan.
07:24
Jean Vanier says
172
429000
2000
Kata Jean Vanier
07:26
that his work,
173
431000
2000
kerjanya,
07:28
like the work of other people --
174
433000
2000
seperti kerja siapa saja --
07:30
his great, beloved, late friend Mother Teresa --
175
435000
3000
sahabat besarnya, almarhum Bunda Teresa --
07:33
is never in the first instance about changing the world;
176
438000
2000
tak pernah sekalipun bersikap hendak mengubah dunia;
07:35
it's in the first instance about changing ourselves.
177
440000
3000
tapi selalu pada mengubah diri sendiri.
07:38
He's says that what they do with L'Arche
178
443000
3000
Katanya itu yang mereka berikan di L'Arche
07:41
is not a solution, but a sign.
179
446000
3000
bukan solusi, tapi tanda.
07:44
Compassion is rarely a solution,
180
449000
3000
Jarang sekali welas asih berupa solusi,
07:47
but it is always a sign of a deeper reality,
181
452000
2000
tapi berupa tanda dari kenyataan yang lebih dalam,
07:49
of deeper human possibilities.
182
454000
3000
akan kemungkinan terdalam manusia.
07:52
And compassion is unleashed
183
457000
3000
Saat welas asih dibebaskan
07:55
in wider and wider circles
184
460000
3000
dalam lingkaran yang semakin luas
07:58
by signs and stories,
185
463000
2000
dengan tanda dan cerita,
08:00
never by statistics and strategies.
186
465000
3000
tidak dengan statistik dan strategi.
08:03
We need those things too,
187
468000
2000
Dan kita membutuhkan itu juga,
08:05
but we're also bumping up against their limits.
188
470000
3000
tapi kita juga bertumbukan dengan batas-batas mereka.
08:08
And at the same time that we are doing that,
189
473000
3000
Sambil melakukan itu,
08:11
I think we are rediscovering the power of story --
190
476000
3000
kita juga menemukan kembali kekuatan pada cerita --
08:14
that as human beings, we need stories
191
479000
2000
bahwa sebagai manusia, kita membutuhkan cerita
08:16
to survive, to flourish,
192
481000
2000
untuk bertahan hidup, untuk bertumbuh kembang,
08:18
to change.
193
483000
2000
untuk berubah.
08:20
Our traditions have always known this,
194
485000
2000
Tradisi kita telah selamanya mengetahui ini,
08:22
and that is why they have always cultivated stories at their heart
195
487000
3000
karena itu juga tradisi selalu menanam cerita dari hatinya
08:25
and carried them forward in time for us.
196
490000
3000
dan membawanya lewat waktu ke kita.
08:28
There is, of course, a story
197
493000
3000
Ada, tentunya, sebuah cerita
08:31
behind the key moral longing
198
496000
2000
di balik kunci kerinduan moral
08:33
and commandment of Judaism
199
498000
2000
dan firman Yahudi
08:35
to repair the world -- tikkun olam.
200
500000
3000
untuk memperbaiki dunia -- tikkun olam.
08:38
And I'll never forget hearing that story
201
503000
2000
Dan saya tidak akan pernah melupakan cerita itu
08:40
from Dr. Rachel Naomi Remen,
202
505000
2000
dari Dr. Rachel Naomi Remen,
08:42
who told it to me as her grandfather told it to her,
203
507000
3000
yang menceritakannya sebagaimana kakeknya menceritakan kepadanya
08:45
that in the beginning of the Creation
204
510000
2000
bahwa pada awal Penciptaan
08:47
something happened
205
512000
2000
terjadi sesuatu
08:49
and the original light of the universe
206
514000
2000
dan cahaya asal semesta
08:51
was shattered into countless pieces.
207
516000
2000
pecah menjadi bagian tak terhitung.
08:53
It lodged as shards
208
518000
2000
Pecahan-pecahan tersebut menyangkut seperti beling
08:55
inside every aspect of the Creation.
209
520000
2000
pada setiap sisi Ciptaan.
08:57
And that the highest human calling
210
522000
3000
Dan panggilan kemanusiaan termulia
09:00
is to look for this light, to point at it when we see it,
211
525000
3000
adalah untuk mencari cahaya ini, untuk menunjuk padanya saat ditemukan,
09:03
to gather it up,
212
528000
2000
untuk mengumpulkannya,
09:05
and in so doing, to repair the world.
213
530000
3000
dan dengan begitu, memperbaiki dunia.
09:08
Now this might sound like a fanciful tale.
214
533000
3000
Mungkin terdengar seperti dongeng fantasi.
09:11
Some of my fellow journalists might interpret it that way.
215
536000
3000
Beberapa rekan wartawan mungkin akan menafsirkannya begitu.
09:14
Rachel Naomi Remen says
216
539000
2000
Rachel Naomi Remen bilang
09:16
this is an important and empowering story
217
541000
2000
bahwa ini adalah cerita yang penting dan memberdayakan
09:18
for our time,
218
543000
2000
bagi masa kini,
09:20
because this story insists
219
545000
2000
karena cerita ini menekankan
09:22
that each and every one of us,
220
547000
2000
bahwa setiap orang dari kita,
09:24
frail and flawed as we may be,
221
549000
2000
selemah dan secacat apapun kita,
09:26
inadequate as we may feel,
222
551000
2000
setakmemadai apapun rasanya,
09:28
has exactly what's needed
223
553000
2000
memiliki segenap yang dibutuhkan
09:30
to help repair the part of the world
224
555000
3000
untuk membantu memperbaiki bagian dari semesta
09:33
that we can see and touch.
225
558000
3000
dalam jangkau pandang dan sentuh kita.
09:36
Stories like this,
226
561000
3000
Cerita-cerita seperti ini,
09:39
signs like this,
227
564000
2000
tanda-tanda seperti ini,
09:41
are practical tools
228
566000
2000
merupakan alat-alat praktis
09:43
in a world longing to bring compassion
229
568000
4000
di dunia yang merindukan welas asih kembali
09:47
to abundant images of suffering
230
572000
3000
dalam banyaknya gambaran kesengsaraan
09:50
that can otherwise overwhelm us.
231
575000
3000
yang tanpanya bakal menindas kita.
09:53
Rachel Naomi Remen
232
578000
2000
Rachel Naomi Remen
09:55
is actually bringing compassion
233
580000
2000
sebenarnya membawa welas asih
09:57
back to its rightful place alongside science
234
582000
2000
kembali pada tempat yang sebenarnya di sisi sains
09:59
in her field of medicine
235
584000
2000
dalam bidangnya, kedokteran
10:01
in the training of new doctors.
236
586000
3000
dalam pelatihan dokter baru.
10:04
And this trend
237
589000
2000
Dan tren ini
10:06
of what Rachel Naomi Remen is doing,
238
591000
2000
adalah apa yang Rachel Naomi Remen lakukan,
10:08
how these kinds of virtues
239
593000
2000
bagaimana kebijakan sejenis ini
10:10
are finding a place in the vocabulary of medicine --
240
595000
2000
makin menemukan tempatnya dalam tatanan bahas medis --
10:12
the work Fred Luskin is doing --
241
597000
2000
yang dilakukan Fred Luskin --
10:14
I think this is one of the most fascinating developments
242
599000
2000
Ini salah satu perkembangan yang paling mengesankan
10:16
of the 21st century --
243
601000
2000
pada abad ke-21 --
10:18
that science, in fact,
244
603000
2000
bahwa sains, sebenarnya,
10:20
is taking a virtue like compassion
245
605000
3000
mengambil dari kebijakan seperti welas asih
10:23
definitively out of the realm of idealism.
246
608000
3000
sepastinya dari alam idealisme.
10:26
This is going to change science, I believe,
247
611000
3000
Ini akan mengubah ilmu pengetahuan,
10:29
and it will change religion.
248
614000
2000
dan juga akan mengubah agama.
10:31
But here's a face
249
616000
2000
Tapi di sini ada wajah
10:33
from 20th century science
250
618000
2000
dari ilmu pengetahuan abad ke-20
10:35
that might surprise you
251
620000
2000
yang mungkin akan mengejutkan Anda
10:37
in a discussion about compassion.
252
622000
2000
dalam sebuah diskusi tentang welas asih.
10:39
We all know about the Albert Einstein
253
624000
3000
Kita semua mengenal Albert Einstein
10:42
who came up with E = mc2.
254
627000
3000
yang merumuskan E = mc2.
10:45
We don't hear so much about the Einstein
255
630000
3000
Kita jarang mendengar tentang Enstein yang
10:48
who invited the African American opera singer, Marian Anderson,
256
633000
3000
mengundang penyanyi opera Afrika-Amerika, Marian Anderson,
10:51
to stay in his home when she came to sing in Princeton
257
636000
3000
untuk menetap di rumahnya saat penyanyi itu tiba untuk menyanyi di Princeton
10:54
because the best hotel there
258
639000
2000
karena hotel terbaik di sana
10:56
was segregated and wouldn't have her.
259
641000
2000
dipisahkan berdasarkan ras dan menolaknya.
10:58
We don't hear about the Einstein who used his celebrity
260
643000
3000
Kita tidak mendengar tentang Einstein yang menggunakan status pesohornya
11:01
to advocate for political prisoners in Europe
261
646000
3000
untuk mengadvokasi tahanan politik di Eropa
11:04
or the Scottsboro boys
262
649000
2000
atau anak-anak Scottsboro
11:06
in the American South.
263
651000
2000
di Amerika Selatan.
11:08
Einstein believed deeply
264
653000
3000
Einstein percaya sedalam-dalamnya
11:11
that science should transcend
265
656000
2000
bahwa sains harus transenden terhadap
11:13
national and ethnic divisions.
266
658000
2000
perbedaan negara dan etnik.
11:15
But he watched physicists and chemists
267
660000
3000
Tapi dia melihat bagaimana ahli fisika dan kimia
11:18
become the purveyors of weapons of mass destruction
268
663000
3000
berubah menjadi pemasok senjata penghancur massa
11:21
in the early 20th century.
269
666000
2000
pada awal abad ke-20.
11:23
He once said that science in his generation
270
668000
3000
Dia pernah bilang bahwa sains pada generasinya
11:26
had become like a razor blade
271
671000
2000
telah menjadi seperti pisau cukur
11:28
in the hands of a three-year-old.
272
673000
2000
di tangan bocah berumur tiga tahun.
11:30
And Einstein foresaw
273
675000
2000
Dan Einstein meramalkan
11:32
that as we grow more modern
274
677000
2000
bahwa semakin kita lebih modern
11:34
and technologically advanced,
275
679000
2000
dan teknologi semakin maju,
11:36
we need the virtues
276
681000
2000
semakin pula kita membutuhkan kebijakan
11:38
our traditions carry forward in time
277
683000
3000
yang diajukan tradisi sebelum kita
11:41
more, not less.
278
686000
2000
lebih banyak, bukannya kurang.
11:43
He liked to talk about the spiritual geniuses of the ages.
279
688000
4000
Dia sangat menyukai berbicara tentang para jenius spritual sepanjang masa.
11:47
Some of his favorites were Moses,
280
692000
2000
Salah satu favoritnya adalah Musa
11:49
Jesus, Buddha, St. Francis of Assisi,
281
694000
3000
Yesus, Buddha, St. Francis Assisi,
11:52
Gandhi -- he adored his contemporary, Gandhi.
282
697000
3000
Ghandhi -- betapa dia mencintai seangkatannya, Gandhi.
11:55
And Einstein said --
283
700000
2000
Dan Einstein bilang --
11:57
and I think this is a quote,
284
702000
2000
dan saya kira ini adalah petikan,
11:59
again, that has not been passed down in his legacy --
285
704000
2000
lagi, satu lagi pusaka yang tidak diturunkan
12:01
that "these kinds of people
286
706000
2000
bahwa "orang-orang seperti ini
12:03
are geniuses in the art of living,
287
708000
2000
adalah jenius bidang seni kehidupan
12:05
more necessary
288
710000
2000
lebih berharga
12:07
to the dignity, security and joy of humanity
289
712000
3000
bagi kehormatan, keamanan dan kebahagiaan manusia
12:10
than the discoverers of objective knowledge."
290
715000
3000
daripada para penemu pengetahuan objektif."
12:15
Now invoking Einstein
291
720000
2000
Mengacu pada Einstein
12:17
might not seem the best way to bring compassion down to earth
292
722000
3000
mungkin bukan cara terbaik untuk membumikan welas asih
12:20
and make it seem accessible to all the rest of us,
293
725000
2000
dan menjadikan lebih terjangkau bagi kita,
12:22
but actually it is.
294
727000
3000
tapi itulah sebenarnya.
12:25
I want to show you
295
730000
2000
Saya ingin menunjukkan
12:27
the rest of this photograph,
296
732000
3000
sisa foto ini
12:30
because this photograph
297
735000
2000
karena foto ini
12:32
is analogous to what we do to the word "compassion" in our culture --
298
737000
3000
seanalogi dengan apa yang kita lakukan pada "welas asih" dalam budaya --
12:35
we clean it up
299
740000
2000
kita membersihkannya
12:37
and we diminish its depths and its grounding
300
742000
3000
kita hilangkan kedalaman dan pangkalnya
12:40
in life, which is messy.
301
745000
2000
dalam kehidupan, yang berantakan.
12:42
So in this photograph
302
747000
2000
Dalam foto ini
12:44
you see a mind looking out a window
303
749000
2000
Anda melihat pikiran yang memandang ke luar jendela
12:46
at what might be a cathedral -- it's not.
304
751000
2000
yang mungkin di sebuah katedral -- tapi bukan.
12:48
This is the full photograph,
305
753000
2000
Ini adalah foto sepenuhnya,
12:50
and you see a middle-aged man wearing a leather jacket,
306
755000
2000
dan seorang pria paruh-baya mengenakan jaket kulit,
12:52
smoking a cigar.
307
757000
2000
merokok cerutu.
12:54
And by the look of that paunch,
308
759000
2000
Dan kesan dari perut tambun itu,
12:56
he hasn't been doing enough yoga.
309
761000
2000
bahwa dia terlalu lama tidak berlatih yoga.
12:58
We put these two photographs side-by-side on our website,
310
763000
3000
Kita letakkan kedua foto ini bersisian di situs kami,
13:01
and someone said, "When I look at the first photo,
311
766000
2000
dan seseorang bilang, "Saat melihat foto pertama,
13:03
I ask myself, what was he thinking?
312
768000
2000
saya bertanya-tanya, apa yang dia pikirkan?
13:05
And when I look at the second, I ask,
313
770000
2000
Saat saya melihat foto kedua, saya bertanya,
13:07
what kind of person was he? What kind of man is this?"
314
772000
3000
Siapa ini? Apa cerita hidupnya?"
13:10
Well, he was complicated.
315
775000
2000
Dia orang yang rumit.
13:12
He was incredibly compassionate
316
777000
2000
Penuh welas asih
13:14
in some of his relationships
317
779000
2000
dengan beberapa hubungan
13:16
and terribly inadequate in others.
318
781000
3000
dan sangat tak cakap dengan hubungan yang lain.
13:19
And it is much harder, often,
319
784000
3000
Sering, lebih sulit
13:22
to be compassionate towards those closest to us,
320
787000
4000
untuk berwelas asih kepada orang-orang terdekat,
13:26
which is another quality in the universe of compassion,
321
791000
3000
yang juga merupakan sisi lain dari semesta welas asih,
13:29
on its dark side,
322
794000
2000
sisi gelapnya,
13:31
that also deserves our serious attention and illumination.
323
796000
3000
yang juga patut diberi perhatian dan penerangan.
13:36
Gandhi, too, was a real flawed human being.
324
801000
3000
Gandhi juga sebenarnya memiliki kekurangan manusiawi.
13:39
So was Martin Luther King, Jr. So was Dorothy Day.
325
804000
3000
Juga Martin Luther King Jr. Juga Dorothy Day.
13:42
So was Mother Teresa.
326
807000
2000
Juga Bunda Teresa.
13:44
So are we all.
327
809000
2000
Juga kita sendiri.
13:46
And I want to say
328
811000
2000
Saya ingin menyebutnya
13:48
that it is a liberating thing
329
813000
2000
sebagai pembebasan
13:50
to realize that that is no obstacle to compassion --
330
815000
2000
untuk menyadari bahwa tidak ada halangan untuk berwelasasih --
13:52
following on what Fred Luskin says --
331
817000
3000
mengikuti apa yang dikatakan Fred Luskin --
13:55
that these flaws just make us human.
332
820000
3000
bahwa kekurangan adalah apa yang membuat kita manusiawi.
13:58
Our culture is obsessed with perfection
333
823000
3000
Budaya kita terobsesi dengan kesempurnaan
14:01
and with hiding problems.
334
826000
2000
dan menyembunyikan masalah.
14:03
But what a liberating thing to realize
335
828000
2000
Tapi yang membebaskan adalah menyadari
14:05
that our problems, in fact,
336
830000
2000
bahwa masalah kita, sebenarnya,
14:07
are probably our richest sources
337
832000
3000
adalah sumber daya terbesar kita
14:10
for rising to this ultimate virtue of compassion,
338
835000
4000
untuk membesarkan kebaikan terbesar welas asih,
14:14
towards bringing compassion
339
839000
2000
yang mengantar welas asih
14:16
towards the suffering and joys of others.
340
841000
3000
kepada kesengsaraan dan kebahagiaan orang lain.
14:20
Rachel Naomi Remen is a better doctor
341
845000
3000
Rachel Naomi Remen adalah dokter yang lebih baik
14:23
because of her life-long struggle with Crohn's disease.
342
848000
2000
karena pergulatan panjangnya dengan penyakit Crohn
14:25
Einstein became a humanitarian,
343
850000
2000
Einstein menjadi pekerja kemanusiaan,
14:27
not because of his exquisite knowledge
344
852000
2000
bukan karena pengetahuannya yang dalam
14:29
of space and time and matter,
345
854000
2000
akan ruang dan waktu dan zat,
14:31
but because he was a Jew as Germany grew fascist.
346
856000
3000
tapi karena dia Yahudi saat Jerman menjadi semakin fasis.
14:34
And Karen Armstrong, I think you would also say
347
859000
3000
Dan Karen Armostrong akan bilang
14:37
that it was some of your very wounding experiences
348
862000
3000
bahwa pengalaman yang paling menyakitkan
14:40
in a religious life that,
349
865000
2000
dalam kehidupan spiritual,
14:42
with a zigzag,
350
867000
2000
yang bergerak zigzag
14:44
have led to the Charter for Compassion.
351
869000
3000
yang membawanya ke Charter for Compassion.
14:48
Compassion can't be reduced to sainthood
352
873000
3000
Welas asih tak bisa disederhanakan sebagai kesucian
14:51
any more than it can be reduced to pity.
353
876000
3000
seperti tak juga bisa disederhanakan sebagai rasa kasihan.
14:55
So I want to propose
354
880000
2000
Saya ingin mengajukan
14:57
a final definition of compassion --
355
882000
3000
sebuah definisi akhir untuk welas asih --
15:00
this is Einstein with Paul Robeson by the way --
356
885000
3000
Ini dari Einstein dengan Paul Robeson --
15:03
and that would be for us
357
888000
2000
bagi kita
15:05
to call compassion a spiritual technology.
358
890000
3000
untuk menyebut welas asih sebuah teknologi spiritual.
15:09
Now our traditions contain
359
894000
2000
Tradisi kita berisi
15:11
vast wisdom about this,
360
896000
2000
kebajikan luas tentang ini,
15:13
and we need them to mine it for us now.
361
898000
3000
dan kita perlu menggalinya.
15:16
But compassion is also equally at home
362
901000
3000
Tapi welas asih juga nyaman dengan
15:19
in the secular as in the religious.
363
904000
3000
apa yang sekuler, juga yang spiritual.
15:22
So I will paraphrase Einstein in closing
364
907000
3000
Saya akan menyadur dari Einstein sebagai penutup
15:25
and say that humanity,
365
910000
2000
dan bilang bahwa kemanusiaan,
15:27
the future of humanity,
366
912000
2000
masa depan manusia,
15:29
needs this technology
367
914000
2000
membutuhkan teknologi ini
15:31
as much as it needs all the others
368
916000
2000
sebesar ia membutuhkan lainnya
15:33
that have now connected us
369
918000
3000
yang telah menjalin kita
15:36
and set before us
370
921000
2000
dan meletakkan
15:38
the terrifying and wondrous possibility
371
923000
2000
kemungkinan mengerikan dan memukau
15:40
of actually becoming one human race.
372
925000
3000
menjadi setunggal bangsa.
15:43
Thank you.
373
928000
2000
Terima kasih.
15:45
(Applause)
374
930000
2000
(Tepuk tangan)
ABOUT THE SPEAKER
Krista Tippett - JournalistKrista Tippett hosts the national public radio program "On Being," which takes up the great, animating questions of human life: What does it mean to be human? And how do we want to live?
Why you should listen
Krista Tippett grew up in Oklahoma, the granddaughter of a Southern Baptist preacher. She studied history at Brown University and went to Bonn, West Germany in 1983 on a Fulbright Scholarship to study politics in Cold War Europe. In her 20s, she ended up in divided Berlin for most of the 1980s, first as the New York Times stringer and a freelance correspondent for Newsweek, the International Herald Tribune, the BBC and Die Zeit. She later became a special assistant to the U.S. Ambassador to West Germany.
When Tippett graduated with a M.Div. from Yale, she saw a black hole where intelligent coverage of religion should be. As she conducted a far-flung oral history project for the Benedictines of St. John's Abbey, she began to imagine radio conversations about the spiritual and intellectual content of faith that could open minds and enrich public life. These imagined conversations became reality when she created "Speaking of Faith" (later "On Being"), which is broadcast on over 200 US public radio stations and globally by NPR. From ecology to autism to torture, Tippett and her guests reach beyond the headlines to explore meaning, faith and ethics amidst the political, economic, cultural and technological shifts that define 21st-century life. Tippett is the author of Speaking of Faith and Einstein's God.
Krista Tippett | Speaker | TED.com